Minggu, 25 Maret 2018

We're all changed




Semua orang pasti punya fase berubah. Dari negatif ke positif. Dari positif ke negatif. Kalo aku prefer menyebutnya dengan "grown up" "mencari jati diri" "mencari hal yang lebih comfy dengannya daripada yang sekarang". Semua orang pernah berubah kok, itu udah pasti, dari sisi semua kehidupan. Love hurts. Friends gone. Broken family. Etc. For me, semua orang boleh berubah, semua orang akan berubah, tapi satu hal, semua orang punya ciri dasar masing-masing, semua orang punya pemikiran sendiri. Jadi yaa kalo kita ga ngerasa "orang itu udah berubah. Missing the old him/her" mungkin dia nyadar tentang kita, bisa jadi dia emang ditakdirkan untuk hanya lewat aja biar kita makin belajar tentang kehidupan.

Satu hal yang aku pelajari, terkadang kita bilang "dia berubah", tapi sebenernya dia tidak pernah berubah. Mungkin kita yang tau siapa dia sebenarnya atau mungkin dia yang tau siapa kita sebenarnya, idk :)

Minggu, 07 Agustus 2016

Motivasi biar tidak terpengaruh sama temen yang pacaran

Pacaran?
Hmm.. Giniloh, jadikan diri kita itu emas.
Jadikan diri kita itu mutiara.

EMAS, tertimbun dan tersimpan jauh didalam tanah namun harganya tetap mahal. Tidak semua orang bisa membeli emas. Hanya orang yang mampu sajalah yang memilikinya.

MUTIARA, berada jauh di dasar laut bahkan terlindungi oleh cangkang namun harganya tetap saja tinggi. Apakah iya, semua orang sanggup membelinya? Tidak. Cuma orang-orang yang memang benar-benar mampu yang bisa membelinya.

Coba difikir lagi, apakah mudah mendapatkan emas dan mutiara? Tidak. Mendapatkannya butuh pengorbanan, bahkan cukup lama.

Dan sekarang, bandingkan sama BATU. Batu itu letaknya tersebar banyak diatas tanah terbuka. Semua orang bisa megang, semua orang bisa nyimpen batu sebanyak-banyaknya. Apa batu itu mahal? Ngga. Bahkan banyak batu yang bisa kita ambil sesuka hati dengan gratis.

Kita, lebih bernilai daripada EMAS dan MUTIARA. Maka jadikanlah diri kita ini berharga. Tidak mudah didapatkan. Tidak mudah dimiliki.

Kalau masih pengen pacaran, coba mikir lagi. Apa mau jika nanti memiliki suami yang sudah pernah dimiliki orang lain? Apa mau jika nanti memiliki istri yang sudah pernah dipegang lakilaki lain? Kebanyakan menjawabnya 'tidak'.

Pacaran itu gudang dosa. Pacaran itu produsen maksiat.
Emangnya pacar bisa memudahkan jalan kita menuju surga? Ngga, yang ada malah jalan kita lebih mudah menuju neraka.
Emangnya pacar bisa menambah pahala kita? Ngga, yang ada malah dosa yang ngalir.
Emangnya yakin sanggup nahan neraka yang panasnya 70x api dunia?

"Ah pacarku sholeh/sholehah kok! Sering ingetin buat sholat"
Yakin ada pacar yang sholeh/sholehah???
Think Again!

Sabtu, 06 Agustus 2016

If someone becomes upset to you


Bagaimana cara menghadapi teman yang egois, yang benci sama kita, yang merasa dirinya benar dan selalu nyalahin kita, yang selalu ngomongin kita, trus yang nusuk kita dari belakang? Apa cukup dengan bersabar?

Jadi ginii...

If someone becomes upset because you won't meet unreasonable demands, then that person is not your friend. That person is a manipulator. The sooner you break free, the better off you'll be. If people don't understand you, that's okay. If some get upset because you don't fit into their mold, don't worry about it. If you lose a friend because you won't let that person control you, then you didn't need them anyway. Because that person wasn't a true friend.

If people talk about you, being jealous, and trying to make you look bad, don't let that change you. You don't need their approval when you've Allah's approval.

If you will get free from what everyone else thinks and start being WHO YOU WERE CREATED TO BE, you will rise to a new level. We spend too much time trying to impress people.

Rabu, 03 Agustus 2016

Tips Move On Ala Ala

   
   
     Kalo soal move on, hahaha emang ya buat beberapa orang move on susah. Susah loh ya. 😂
     Apalagi yang udah lama biasanya emang cenderung susah move on karena kenangannya banyak banget dan suka duka yang dilewatin banyak banget.
     Dari ada masalah, terus berhasil nyelesain bareng, tengkar-tengkar yang katanya sebagai "bumbu" dalam tiap hubungan, sampai hal-hal romantis yang udah dilewatin bareng.
     Tips move on : 
1.  Gausah kepo.
     Kepo biasanya bikin sakit hati terus keinget tentang dia lagi. Kalo bisa malah hindari online yang ada update2an dia biar ga kepancing pengen kepo nanti ujungnya sakit hati. Gaperlu di block atau apa, asal ga dikepoin juga udah cukup.

2.  Sibukin diri sendiri.
     Daripada dibuat galau mikirin si doi, mending kamu sibukin diri buat bahagia daripada sibukin diri buat galau. Ada positifnya nih kamu bisa lebih deket sama sahabat-sahabat kamu. Habisin waktu sama temen-temen kamu. Itu bisa ngalihin kamu buat ga sibuk galau.

3.  No more mellow.
     Gausah denger lagu-lagu galau yang malah bikin nangis. Biasanya kan suka gitu kalo lagi galau malah dengerin lagu yang sedih-sedih. Sekarang cari lagu yang bahagia yang isinya bangkitin kamu buat ga galau lagi. Pokoknya jangan ada celah buat kamu mikirin dia misal sms-nya atau fotonya. Jangan lah. Dan sebenernya semua usaha yang di atas gabakal bisa dijalanin kalo gaada NIAT.
     Niat yang terpenting sih😁 Sekuat apapun kamu berusaha move on kalo gak ada niat ya sia-sia. Tiap kamu mau galau, kuatin diri kamu tegesin kalo kamu niat buat move on.
     Jadikan dia sebagai pendewasamu. Buat ke depannya pasti ada yang lebih baik😉

The Divergent Series

        I'm reaally into sci-fi novels and movies, including Dystopian like Divergent Series. But IMO, Divergent Series is one of those series who would stay just as an entertainment for me. Not as a revolution, inspiring, or groundbreaking with intricate plot.
        Divergent Series is fun to watch, I enjoy watching and reading them. The thing is, to me, the plot is too unrealistic to give me the chills.
        Let's talk about other dystopian crafts. Pop-teenage friendly one to be specific. Hunger Games, for one, is of course also a piece of Fictional work. But the way Suzanne Collins writes the characters emotions and thoughts are very, very realistic. It makes me feel the fear and sheer will of Katniss, the gloom of district 12, etc. Other more realistic Dystopian may be the likes of Mad Max Series. This is what, to me, the Divergent Series lacks.
        Divergent Series and Maze Runner are the examples of Fictional works that only entertain me. When I read them, I can't root them or their feelings. It's just fun to read. I'm fully aware 100% of the time that what I read is fiction. IMO their background stories are just not convincing and unrealistic. No militaries or governments would ever do such things, it's terribly flawed.
        The idea of Dauntless as a creation of super elite soldier caste of a society is riddiculous. They are reckless, undiscipline, and daredevilish angsty teenagers. A more realistic image of elite military would be cold hearted, efficient, disciplined killing machines. And why is Erudite, the 'Smarties' caste separated from the military? In any realistic real world reality, the most advanced technologies are always held by the military. Always. It just doesn't make any sense to me. The Author should have done more research to real world governments.
        They're entertaining though and I enjoy them.

Kamis, 08 Oktober 2015

Many things can I Learned from the past

Masa lalu mengajarkan saya banyak hal, yaitu :

Pertama, kita gak boleh terlalu sayang sama orang. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu pada dasarnya kurang baik.

Kedua, kita gak bisa maksain perasaan. Kita gak bisa milih dengan siapa kita jatuh cinta. Pada saat kapan. Kita gak bisa menghindar. Apalagi membohongi perasaan sendiri.

Ketiga, kamu bakal nerima apa yang kamu beri. Kalo kamu jahatin orang, kamu juga bakal dijahatin dengan cara yang kurang lebih sama. Sama seperti kalo kamu kayak gini ke orang, kamu bakal digituin juga sama orang lain. Adil. Bikin kamu ngerasain berada di dua posisi yang berlawanan.

Keempat, kalo jodoh gak bakalan kemana. Bahkan yang namanya sahabat sekalipun. Mau dia sejauh apa, kalo dia memang milik kita, pasti bakalan balik. Sesulit apa waktu yang dilalui, pasti bakal ada jalan buat balik. Tapi ya gitu, harus ada usaha dan kemauan.

Kelima, sesulit apapun posisi kita, meski kita disakitin, tetep jadi yang terbaik. Meski susah, meski kita ngerasa unwanted, tetaplah berusaha semampu kita. Seenggaknya, kita sudah melakukan apa yang seharusnya kita lakukan selanjutnya.

Pada intinya, everything happens for a reason. Semua kejadian pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Tergantung darimana kita menilainya. Di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Bahkan daun jatuh aja udah diatur sama Allah. Hal sekecil apapun itu sudah ada yang atur. Rasa, atau apapun itu suatu peristiwa yang kayaknya gak mungkin tapi ternyata tetep nyata itu sudah diatur. Takdir. Ke depannya tinggal kita yang berusaha. Melakukan yang terbaik. Kita juga harus percaya kalo Allah ngasih yang kita butuh. Selama belum mendapatkan yang kita inginkan, berarti menurut Allah kita belum butuh. As simple as that. Gak ada yang sia-sia di dunia ini. Semua ada nilai dan hasilnya. Semua juga akan indah pada waktunya.

Minggu, 13 September 2015

Mengapa banyak orang yang sholat, tapi kelakuannya masih jauh dari akhlak yang baik?

Dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut : 45, Allah berfirman :
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Pertanyaannya : Kenapa banyak yang sholat, tapi kelakuannya masih jauh sekali dari kebaikan?

Satu hal yang harus diketahui, dalam ayat - ayat-Nya, Allah selalu mengatakan "Dirikanlah sholat". Bahkan di dalam ayat-ayat lainnya :
"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukulah beserta orang-orang yang ruku." (Al-Baqarah :43)
"Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat." (Al-Baqarah : 83)
"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul supaya kamu diberi rahmat." (An-Nur : 56)
"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya." (Al-Ahzab : 33)

Mengapa Allah mengatakan "dirikanlah sholat"?

Mengapa bukan "kerjakanlah/laksanakanlah sholat"?

Semua itu karena "dirikanlah sholat" memiliki makna yang sangat dalam.

Seseorang yang mendirikan sholat itu adalah yang berhasil berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Dari yang tadinya tidak disiplin menjadi disiplin, dari yang tadinya suka berbicara kasar menjadi lebih halus perkataannya, dsb.

Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan sholat (bukan melaksanakan sholat) untuk mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Kalau hanya "kerjakan/melaksanakan sholat", apakah ini membawa perbaikan bagi orang tersebut? Aku rasa tidak!. Banyak loh orang yang sholat hanya untuk sekadar menggugurkan kewajiban, dan tidak ada hikmah yang didapatkan dari sholat itu. Jadilah, orang-orang seperti ini sholat tetapi akhlaknya masih buruk karena itu tadi, hanya melaksanakan sholat, bukan mendirikan sholat.